Kamis, 03 Maret 2016

PANDUAN IDENTIFIKASI LAPANGAN



oleh Attike Kusmiyati
Mahasiswa Praktikan PPL PLS UPI di PKBM Bina Mandiri Cipageran

A.    Latar Belakang
Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dalam pendidikan nasional terdapat komponen satuan pendidikan. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Dalam menentukan sebuah program pengalaman belajar kepada masyarakat, mengidentifikasi kebutuhan belajar menjadi modal utama yang sangat penting sebagai landasan penyusunan program belajar bagi masyarakat. Identifikasi kebutuhan belajar memberikan arahan kemana program kegiatan itu di tujukan, mengapa program itu muncul dan untuk apa apa program tersebut diadakan.
Kata “identifikasi” berasal dari bahasa asing, yaitu bahasa Inggris. Asal kata to identify sebagai kata kerja, dan identification sebagai kata benda. To identify  secara sederhana artinya adalah mengenali. Hubungannya dengan pembahasan laporan ini adalah “identifikasi kebutuhan belajar” yang artinya ialah mengenali kebutuhan belajar seseorang atau masyarakat atau kelompok orang tertentu yang akan menjadi sasaran didik atau peserta didik dalam sebuah program belajar bagi masyarakat.
Kebutuhan belajar bersumber dari adanya kebutuhan yang secara bawahan (Inhaerent) dimiliki oleh individu semenjak ia dilahirkan. Kebutuhan inilah yang merupakan tenaga pendorong bagi individu untuk hidup, untuk mempertahankan diri dari ancaman bahaya, dan untuk berkembang terus. Menurut Maslow, seorang ahli psikologi menyebutkan bahwa kebutuhan dasar manusia itu berjenjang dari tingkat yang paling rendah sampai ke tingkat yang paling tinggi. Teori itu disebut sebagai teori “Jenjang Kebutuhan Manusia”.
Pada tahap pengidentifikasian kebutuhan belajar ini, sebaiknya pendidik melibatkan peserta didik untuk mengenali, menyatakan dan merumuskan kebutuhan belajar, sumber-sumber yang tersedia dan hambatan yang mungkin dihadapi dalam kegiatan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar. Identifikasi kebutuhan belajar bertujuan antara lain untuk melibatkan dan memotivasi peserta didik agar kegiatan belajar dirasakan sebagai bagian dari kehidupan yang mereka miliki sehingga manfaatnya mampu mereka rasakan secara langsung.

B.     Tujuan
Adapun tujuan dari adanya identifikasi kebutuhan belajar masyarakat sekurang-kurangnya terdapat 3 poin diantaranya sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui berbagai masalah atau kebutuhan program PLS yang diinginkan masyarakat agar program yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
2.      Untuk mengetahui berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan program PLS
3.      Untuk mempermudah dalam menyusun rencana program yang akan dilaksanakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengelola program PLS.

C.    Waktu dan Tempat
1.      Waktu     : 07-11 Maret 2016
2.      Tempat    : PKBM Bina Mandiri Cipageran.

D.    Pelaksana
Adapun pelaksana dalam kegiatan identifikasi ini adalah mahasiswa Departemen Pendidikan Luar Sekolah (PLS) UPI yang menjadi praktikan dalam Program Pengalaman Profesi (PPL) di Pusat Pengembangan PAUD & Pendidikan Masyarakat (PUSBANG PAUD DIKMAS) Regional 1 Bandung kelompok 4 (empat) yaikni:
No.
Nama
1.
Afen Efendi
2.
Atikah Nurussa’adah
3.
Attike Kusmiyati
4.
Fajar Nugroho Muttaqin
5.
Hilda Nurbaeni
6.
Inge Dianita Dewi
7.
Irwan Marthin
8.
Nur Kartika
9.
Riza Anugrah Putra

E.     Langkah-Langkah Kegiatan
1.      Persiapan
a.       Menentukan data apa saja yang akan dikumpulkan
b.      Menentukan siapa aja yang akan melakukan identifikasi
c.       Menentukan waktu pelaksanaan identifikasi
d.      Mennetukan teknik apa yang akan digunakan
e.       Menentukan siapa saja narasumbernya.
2.      Pelaksanaan
a.       Data yang diidentifikasi
b.      Instrumen yang digunakan
c.       Cara pengisian instrumen
d.      Teknik pengumpulan data
e.       Petugas yang melakukan identifikasi
f.       Lokasi yang akan diidentifikasi
g.      Waktu pelaksanaan
h.      Responden yang sudah dihubingi
i.        Dana pendukung.
3.      Langkah analisis
a.       Ungkap permasalahan
b.      Pahami latar belakang permasalahan
c.       Catat permasalahan
d.      Diskusikan
e.       Kelompokkan masalah
f.       Analisis (uraian, kajian) masalah dan kebutuhan.

F.     Hasil yang Diharapkan
Mengetahui berbagai masalah atau kebutuhan belajar yang dibutuhkan warga belajar yang selanjutnya akan diananlisis dan dijadikan sebagai landasan penyusunan rencana program kerja Mahasiswa PPL PLS UPI selama PPL di PKBM Bina Mandiri Cipageran.

Tidak ada komentar: