A. Judul Model
“Model Peningkatan
Mutu Pengelolaan LKP Menuju Standar Internasional”.
B. Latar Belakang
Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) menuntuk lembaga kursus dan pelatihan untuk menghasilkan
lulusan yang mampu bersaing didunia usaha dan industri. Namun, saat ini kondisi
yang ada dari 19.312 LKP hanya 82 lembaga yang berkinerja A. Kondisi ini
tentusaja sangat memprihatinkan, karena pada umumnya LKP dengan klasifikasi
rintisan memiliki pelayanan yang jauh dari standar.
PP PAUDNI
Regional 1 Bandung melihat peluang untuk memberikan pendekatan lain dari
pembinaan yang telah dilaksanakan selama ini. Pembinaan ini diharapkan dapat
menekan biaya tinggi dalam pelaksanaaannya dan memiliki dampak yang cukup
tinggi pada perubahan pengelolaan oleh LKP serta melibatkan lembaga pemerintah
yang betugas untuk menjamin mutu lembaga pendidikan serta organisasi mitra yang
memiliki kpentingan untuk meningkatkan kualitas LKP.
Pembinaan yang
dimaksud adalah pembinaan melalui pendekatan coaching yang memiliki 4 tahapan
implementasi coaching yaitu: Cari Tahu, Cari Cara, Tetapkan Tindakan dan
Evaluasi.. Berbeda dengan pelatihan dan pemagangan, coaching melibatkan LKP
Secara aktif untuk mengungkapkan kekurangan dan kelebihan dirinya sendiri serta
menumbuhkan kesadaran unutk berubah dalam mengelola LKP.
Pendekatan
coaching dikemas dalam model yang berjudul “Model Peningkatan Mutu Pengelolaan LKP
Menuju Standar Internasional” dikembangkan dengan tujuan untuk memberikan alternatif bagi pemangku
jabatan dalam melakukan pembinaan pada LKP hingga pada akhirnya seluruh LKP di
Indonesia memiliki standar Internasional baik dalam pengelolaannya maupun
kualitas lulusan.
C. Lokasi Uji Coba
1. Lokasi
Lokasi uji coba
model ini mencakup 2 lokasi yaitu di LKP Kota Bandung dan Kabupaten Ciamis.
2. Persyaratan Lokasi
a.
Memiliki
kelompok sasaran LKP yang memiliki nilai bervaria B, C, dan D;
b.
Terdapat
calon-calon coach yang memiliki kemauan untuk turut serta berpartisipasi dalam
ujicoba pembinaan LKP;
c.
Mendapatkan
dukungan dari pemerintah dinas pendiidkan setempat;
d. Terdapatnya organisasi HIPSI, dan Ikatan Penilik (IPI)
yang berpotensi untuk mendukung dan menjadi mitra penyelenggaraan model.
D. Sasaran Uji Coba
1. Penyelenggara
LKP
2. Pendidik
3. Peserta
Didik.
E. Nara Sumber
Narasumber
pengembangan model ini adalah
Ahmad Suadi. Adapun dasar penunjukan menjadi pakar dikarenakan narasumber
tersebut memiliki kompetensi dalam pengembangan pengelolaan Lembaga Kursus dan
penilaian Kinerja LKP.
F. Tim Pengembang
Pengembangan model ini
dilaksanakan oleh tim, dengan susunan sebagai berikut:
Ketua : Liesna Dyah P, PTS, M.Pd
Sekretaris : Suroso, S.Pd
Anggota : Apip Hermana, M.Pd
Asep Saepudin, S.Si
G. Waktu
Pengembangan Model
Peningkatan Mutu Pengelolaan Lembaga Kursus dan Pelatihan Menuju Standar
Internasional dilaksanakan pada Bulan Januari – Desember 2015. Dengan rincian
waktu sebagai berikut:
1.
Kegiatan
identifikasi pada bulan Maret 2015
2.
Penyusunan
rancangan model pada bulan April 2015
3.
Orientasi
teknik model pada bulan Mei 2015
4.
Ujicoba
model pada bulan Juni-September 2015
5.
Tahapan
review dan uji publik model pada bulan September-Oktober 2015
H. Prosedur Pengembangan
1.
Langkah-Langkah
a. Pengorganisasian
Tim Pengembang
b. Penyusunan
Desain kerja
c. Studi
Pendahuluan
d. Penyusunan
Draf Model dan Perangkatnya
e. Orientasi
Lapangan
f. Pelaksanaan
Uji Coba dan Pemantauan
g. Uji
Publik.
2.
Produk
Yang Dihasilkan
a. Keluaran
utama
a) Satu
naskah model
b) 2
buku saku coach
c) Satu
naskah laporan pengembangan model.
b. Keluaran
pendukung
a) Satu
naskah desain pengembangan
b) Satu
naskah TOR identifikasi
c) Dua
naskah laporan identifikasi
d) Satu
naskah laporan review
e) Satu
naskah desain ujicoba
f) Satu
naskah laporan orientasi
g) Lima
naskah laporan pemantauan
h) Satu
naskah laporan uji publik.
3.
Waktu
Pelaksanaan
pengembangan Model
Peningkatan Mutu Pengelolaan LKP Menuju Standar Internasional
dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Oktober 2015.
4.
Pembagian
Tugas dan Peran Tim Pengembang
a.
Pengarah : Ir. Djajeng Baskoro, M.Pd
Bertugas menentukan kebijakan dalam
pengembangan Model Kursus dan Pelatihan tahun 2015.
b.
Penanggung Jawab : Drs. Dadan Supriatna,
M.Pd
Bertanggungjawab terhadap
pengembangan Model Kursus dan Pelatihan tahun 2015.
c.
Ketua : Eko Subagio, S.Pd
Bertugas:
a)
Berkoordinasi teknis dan substansi
pengembangan model
b)
Menyususn bahan dan instrumen pendukung
pengembangan model
c)
Melaksanakan pengembangan model
d)
Mengawasi dan mengontrol proses dan
kualitas produk model
e)
Menyusun produk-produk model.
d.
Anggota :
Ø
Liesna
Dyah P, PTS, M.Pd
Ø
Suroso,
S.Pd
Ø
Apip Hermana, M.Pd
Ø
Asep
Saepudin, S.Si
Bertugas :
a)
Berkordinasi dengan ketua dan sekretaris
selama proses pengembangan model
b)
Terlibat dalam pengembangan bahan dan
instrumen pendukung pengembangan model
c)
Melaksanakan pengembangan model
d)
Menyususn laporan-laporan hasil
pengembangan model.
I. Isi Model Pengembangan
1.
Inovasi
Inovasi dari
model peningkatan mutu pengelolaan LKP menuju standar internasional menggunakan
pendekatan coaching merupakan satu inovasi karena pendekatan coaching
melibatkan LKP secara aktif untuk mengungkapkan kekurangan dan kebutuhan
dirinya sendiri serta menumbuhkan kesadaran berubah dalam mengelola LKP.
2.
Pengembangan
Perangkat Model
Pengembangan
perangkat model melalui beberapa tahap yaitu cari tahu, cari cara, tetapkan
tindakan, evaluasi, dengan cara :
a. pengisian pernyataan kesanggupan LKP sebagai
coachee
b. coach melakukan observasi dan interview
c. coach melakukan analisis SWOT hasil interview
d. coach mengidentifikasi aspek/masalah yang di
coach
e. coach membuat komitmen coaching sesuai dengan
masalah terfokus
f. coach sudah siap dengan pertanyaan baru
g. coach
melakukan interview lanjutan masalah utama coaching
h. coach
membahas sebagai alternatif tinadakan
i. coach dan
coachee menetapkan langkah tindakan dan solusi, indikator keberhasilan
j. coachee mengerjakan setiap tindakan dan
solusi yang disepakati
k. coach
melakukan control intensif implementasi rencana tindakan dan solusi yang
disepakati
l. coach
mengukur pencapaian hasil implementasi tindakan dan solusi berdasarkan
indikator
m. coach
melakukan identifikasi masalah yang di coach
J. Kesimpulan
Pengembangan
model Peningkatan Mutu Pengelolaan LKP menuju Standar Internasional merupakan
salah satu bentuk lain dari pembinaan terhadap LKP yang diharapkan menjadi
salah satu solusi terhadap pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh LKP.
Pengembangan
model ini menghasilkan naskah model yang selanjutnya akan menjadi pedoman
pelaksanaan pembinaan melalui coaching yang pada prosesnya menuntut untuk
dilaksanakan pendampingan secara intensif dibandung dengan strategi pembinaan
lainnya yang jarang dilakukan pendampingan maupun pembimbingan.
Hasil
ujicoba model memperlihatkan bahwa model ini mendapat tanggapan positif dan
dapat diterapkan oleh Dinas Pendidikan terkait dan Himpunan Penyelenggara
Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) dalam melakukan pembinaan pada LKP-LKP
di wilayahnya.
K. Masalah Yang Dihadapi
1. Proses Pengembangan
Belum
tersedianya paket diklat bagi coach, sehingga pada pelaksanaan uji coba masih
berbaur antara coaching dan pembimbingan
2. Kondisi Lapangan
a. Pelaksanaan
studi eksplorasi waktunya terlalu pendek sehingga data potensi, masalah tidak
terjadi secara maksimal.
b. Intensitas
pemantauan dan pendampingan sedikit, sehingga tidak maksimalnya implementasi
model dan hasil yang diperoleh disetiap tahapan coaching.
c. Pemilihan
agen pembina (organisasi mitra) kurang tepat sehingga pelaksanann coaching
tumpang tindih dalam pendampingan pada substansi.
Author: Attike Kusmiyati (1202707) Mahasiswa PPL PLS UPI di Pokja Kursus PUSBANG PAUD DIKMAS Regional 1 Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar