oleh Attike Kusmiyati
Mahasiswa Praktikan PPL PLS UPI di PKBM Bina Mandiri Cipageran
A.
Latar
Belakang
Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sistem
pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait
secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dalam pendidikan nasional terdapat komponen satuan
pendidikan. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada
setiap jenjang dan jenis pendidikan. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan
yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan
di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan
berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan
lingkungan.
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga
masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,
penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung
pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan
potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan
keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Dalam menentukan sebuah program pengalaman belajar
kepada masyarakat, mengidentifikasi kebutuhan belajar menjadi modal utama yang
sangat penting sebagai landasan penyusunan program belajar bagi masyarakat.
Identifikasi kebutuhan belajar memberikan arahan kemana program kegiatan itu di
tujukan, mengapa program itu muncul dan untuk apa apa program tersebut
diadakan.
Kata “identifikasi” berasal dari bahasa asing, yaitu bahasa Inggris. Asal
kata to identify sebagai kata kerja,
dan identification sebagai kata benda.
To identify secara sederhana
artinya adalah mengenali. Hubungannya dengan pembahasan laporan ini adalah “identifikasi
kebutuhan belajar” yang artinya ialah mengenali kebutuhan
belajar seseorang
atau masyarakat atau kelompok orang tertentu yang akan menjadi sasaran didik
atau peserta didik dalam sebuah program belajar bagi masyarakat.
Kebutuhan belajar bersumber dari adanya kebutuhan yang secara bawahan (Inhaerent) dimiliki oleh individu
semenjak ia dilahirkan. Kebutuhan inilah yang merupakan tenaga pendorong bagi
individu untuk hidup, untuk mempertahankan diri dari ancaman bahaya, dan untuk
berkembang terus. Menurut Maslow, seorang ahli psikologi menyebutkan bahwa kebutuhan
dasar manusia itu berjenjang dari tingkat yang paling rendah sampai ke tingkat
yang paling tinggi. Teori itu disebut sebagai teori “Jenjang Kebutuhan Manusia”.
Pada tahap
pengidentifikasian kebutuhan belajar ini, sebaiknya pendidik melibatkan peserta
didik untuk mengenali, menyatakan dan merumuskan kebutuhan belajar,
sumber-sumber yang tersedia dan hambatan yang mungkin dihadapi dalam kegiatan
pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar. Identifikasi kebutuhan belajar
bertujuan antara lain untuk melibatkan dan memotivasi peserta didik agar
kegiatan belajar dirasakan sebagai bagian dari kehidupan yang mereka miliki
sehingga manfaatnya mampu mereka rasakan secara langsung.
B.
Tujuan
Adapun tujuan dari adanya identifikasi kebutuhan
belajar masyarakat sekurang-kurangnya terdapat 3 poin diantaranya sebagai
berikut:
1. Untuk
mengetahui berbagai masalah atau kebutuhan program PLS yang diinginkan
masyarakat agar program yang dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat,
2. Untuk
mengetahui berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan
program PLS
3. Untuk
mempermudah dalam menyusun rencana program yang akan dilaksanakan sebagai
bahan pertimbangan bagi pengelola program PLS.
C.
Waktu
dan Tempat
1. Waktu : 07-11 Maret 2016
2. Tempat : PKBM Bina Mandiri Cipageran.
D.
Pelaksana
Adapun pelaksana dalam kegiatan identifikasi ini
adalah mahasiswa Departemen Pendidikan Luar Sekolah (PLS) UPI yang menjadi
praktikan dalam Program Pengalaman Profesi (PPL) di Pusat Pengembangan PAUD
& Pendidikan Masyarakat (PUSBANG PAUD DIKMAS) Regional 1 Bandung kelompok 4
(empat) yaikni:
No.
|
Nama
|
1.
|
Afen
Efendi
|
2.
|
Atikah
Nurussa’adah
|
3.
|
Attike
Kusmiyati
|
4.
|
Fajar
Nugroho Muttaqin
|
5.
|
Hilda
Nurbaeni
|
6.
|
Inge
Dianita Dewi
|
7.
|
Irwan
Marthin
|
8.
|
Nur
Kartika
|
9.
|
Riza
Anugrah Putra
|
E.
Langkah-Langkah
Kegiatan
1. Persiapan
a. Menentukan
data apa saja yang akan dikumpulkan
b. Menentukan
siapa aja yang akan melakukan identifikasi
c. Menentukan
waktu pelaksanaan identifikasi
d. Mennetukan
teknik apa yang akan digunakan
e. Menentukan
siapa saja narasumbernya.
2. Pelaksanaan
a. Data
yang diidentifikasi
b. Instrumen
yang digunakan
c. Cara
pengisian instrumen
d. Teknik
pengumpulan data
e. Petugas
yang melakukan identifikasi
f. Lokasi
yang akan diidentifikasi
g. Waktu
pelaksanaan
h. Responden
yang sudah dihubingi
i.
Dana pendukung.
3. Langkah
analisis
a. Ungkap
permasalahan
b. Pahami
latar belakang permasalahan
c. Catat
permasalahan
d. Diskusikan
e. Kelompokkan
masalah
f. Analisis
(uraian, kajian) masalah dan kebutuhan.
F.
Hasil
yang Diharapkan
Mengetahui berbagai masalah atau kebutuhan belajar yang dibutuhkan warga
belajar yang selanjutnya akan diananlisis dan dijadikan sebagai landasan penyusunan
rencana program kerja Mahasiswa PPL PLS UPI selama PPL di PKBM Bina Mandiri
Cipageran.