LAPORAN HASIL IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BELAJAR MASYARAKAT
DI RT 03 RW 12 DESA PAGERWANGI KECAMATAN LEMBANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT
KABUPATEN BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT
OLEH ATTIKE KUSMIYATI (1202707)
MAHASISWA DEPARTEMEN PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDONESIA
A.
Langkah-Langkah Identifikasi
Langkah-langkah
identifikasi merupakan tahapan dalam proses identifikasi yang dalam pembahasan
ini merupakan tahapan dari identifikasi kebutuhan belajar masyarakat.
Identifikasi kebutuhan merupakan langkah pertama dari siklus atau alur
penyusunan suatu program pendidikan luar sekolah. Pada pelaksanaan kegiatan
identifikasi kebutuhan belajar masyarakat ini yaitu dilakukan pada masyarakat
sekitar RT 03 RW 12 Desa Pagerwangi
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Identifikasi tersebut melalui
langkah-langkah yang sistematis sebagai berikut diantaranya yaitu :
1.
Menetukan sasaran
identifikasi yaitu Masyarakat RT 03 RW 12 Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung
Barat.
2.
Membuat surat izin
observasi dari Departemen Pendidikan Luar Sekolah (PLS) yang ditujukan kepada
Kepala Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
3.
Menyampaikan surat
izin observasi ke Kantor Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung
Barat.
4.
Meyampaikan maksud
dan tujuan pelaksanaan observasi kepada salah satu aparatur pemerintah di Desa
Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
5.
Setelah diberikan
izin dan rekomendasi tempat, langsung menemui ketua RT yang direkomendasikan
dengan didampingi oleh salah satu aparatur Desa setempat.
6.
Menemui masyarakat
di RT yang telah direkomendasikan bersama Ibu RT setempat dan melaksanakan
proses identifikasi dengan panduan kartu SKBM (Surat Kebutuhan Belajar
Masyarakat).
7.
Mengolah data hasil
identifikasi kebutuhan belajar masyarakat.
8.
Membuat laporan
hasil identifikasi kebutuhan belajar masyarakat.
B.
Profil
Desa
Pagerwangi
Dalam uraian ini kami
akan menjelaskan tentang profil Desa Pagerwangi, tempat dimana identifikasi
kebutuhan belajar masyarakat oleh kelompok kami laksankan. Dibawah ini akan
disajikan data mengenai profil atau
gambaran kondisi kondisi Desa pagerwangi yang terdiri atas
kondisi demografi, kondisi pendidikan
dan kondisi mata pencaharian. Adapun penjelasan lebih lanjut antara lain sebagai
berikut :
1.
Kondisi
Demografi
Desa Pagerwangi
merupakan salah satu desa yang berda di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung
Barat. Desa tersebut beralamat lengkap di Jalan Sukanara No. 23 RT. 01/09 Desa
Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, kode pos: 40391 dan nomor
telp. 0222787338. Berikut ini data-data umum desa yang kami peroleh dari
aparatur desa setempat:
No.
|
Keterangan
|
Jumlah
|
1.
|
RT (Rukun Tetangga)
|
68 RT
|
2.
|
RW (Rukun Warga)
|
14 RW
|
3.
|
Karang Taruna
|
14 Unit
|
4.
|
PKK
|
80 Orang
|
5.
|
Hansip/Linmas
|
23 Orang
|
6.
|
Posyandu
|
72 Orang
|
Tabel: 01
Berdasarkan tabel 01 diatas terdapat
data administrasi Pemerintah Desa Pagerwangi tahun 2015, jumlah penduduk Desa
Pagerwangi adalah terdiri dari 3.042 KK, dengan jumlah total 10.229 jiwa,
dengan rincian 5.362 jiwa laki-laki dan 4.867 jiwa perempuan. Adapun jumlah
penduduk menurut agama yang dianut masing-masing penduduk di Desa Pagerwangi
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat adalah sebagai berikut:
No.
|
Agama
|
Jumlah
|
1.
|
Islam
|
10.126 Orang
|
2.
|
Protestan
|
51 Orang
|
3.
|
Katholik
|
52 Orang
|
Tabel: 02
Letak geografis Desa
Pagerwangi berada dalam kawasan Bandung bagian utara, dengan kondisi geografis
pegunungan, serta ketinggian 1.442 mdl (meter diatas permukaan laut), dengan
luas wilayah 415,534 ha. Berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan Desa
Pagerwangi merupakan bagian dari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Dalam pelaksanaan tugas pemerintahan tingkat desa, wilayah adimistrasi desa
Pagerwangi dibagi kedalam 14 RW dan 68 RT.
Jarak tempuh
dari kantor Kepala Desa Pagerwangi ke kantor Kecamatan adalah 1 km, kemudian
dari kantor Kepala Desa Pagerwangi ke Ibukota Kabupaten berjarak sejauh 26 km,
sedangkan untuk jarak tempuh dari kantor Kepala Desa Pagerwangi ke Ibukota
Provinsi sekitar 15 km.
2.
Kondisi Pendidikan
Pendidikan merupakan
salah satu hal penting dalam memajukan tingkat SDM (Sumber Daya Manusia) yang
dapat berpengaruh dalam jangka panjang pada peningkatan perekonomian. Dengan
tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan
masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya keterampilan
kewirausahaan dan lapangan kerja baru, sehingga akan membantu program
pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Prosentase tingkat
pendidikan di Desa Pagerwangi dapat dilihat pada berikut ini:
No
|
Keterangan
|
Jumlah
|
Prosentase
|
1.
|
Tidak
pernah sekolah
|
636 Orang
|
18,16%
|
2.
|
Tidak
Tamat SD
|
215 Orang
|
6,14%
|
3.
|
SD
|
1.403 Orang
|
40,05%
|
4.
|
SLTP
|
879 Orang
|
25,09%
|
5.
|
SLTA
|
285 Orang
|
8,14%
|
6.
|
Akademi/D3
|
67 Orang
|
1,91%
|
7.
|
S1
|
12 Orang
|
0,34%
|
8.
|
S2
|
6 Orang
|
0,17%
|
Tabel: 03
Selain prosentase
tingkat pendidikan, berikut ini data jumlah sekolah atau sarana pendidikan yang
terdapat di Desa Pagerwangi:
No
|
Keterangan
|
Jumlah
|
1.
|
TK
|
1 Unit
|
2.
|
SD
|
4 Unit
|
3.
|
Madrasah
Diniyah
|
12 Unit
|
4.
|
Pondok Pesantren
|
2 Unit
|
Tabel: 04
Dari data pada tabel 03 dan 04 di atas menunjukkan
bahwa mayoritas penduduk Desa Pagerwangi hanya mampu menyelesaikan sekolah di
jenjang pendidikan wajib belajar Sembilan tahun (SD sampai SMP). Dalam hal
kesediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadai dan mumpuni, keadaan ini
merupakan tantangan tersendiri.
Rendahnya kualitas
tingkat pendidikan di Desa Pagerwangi, tidak terlepas dari terbatasnya sarana
dan prasarana pendidikan yang ada, di samping tentu masalah ekonomi dan
pandangan hidup masyarakat. Sarana pendidikan dasar 9 tahun (SD sampai SMP),
sementara ini hanya terdapat 4 sekolah dasar dan untuk pendidikan tingkat
menengah ke atas berada di tempat lain yang relative jauh.
3.
Kondisi Mata Pencaharian
Mata pencaharian warga
masyarakat Desa Pagerwangi antara lain terdapat pertanian, perindustrian,
perdagangan, jasa, dan kelompok sektor industri. Adapun datanya dapat kita
lihat pada tabel dibawah ini:
No
|
Aspek
|
Mata
Pencaharian
|
Jumlah
|
Prosentase
|
|
1.
|
Pertanian
|
Petani
|
2.336 Orang
|
|
|
Buruh
Tani
|
1.441 Orang
|
|
|||
2.
|
Perindustrian
|
Pengusaha
|
12
Orang
|
|
|
Buruh
|
353
Orang
|
|
|||
3.
|
Perdagangan
|
Toko/warung
|
75
Unit
|
|
|
Kios
|
6
Unit
|
|
|||
Counter/penjual
HP
|
35
Unit
|
|
|||
Restoran/rumah
makan
|
27
Unit
|
|
|||
Warung
nasi
|
4
Unit
|
|
|||
4.
|
Jasa
|
Jasa
ojek pangkalan
|
6
Unit
|
|
|
Jasa
penginapan
|
5
Unit
|
|
|||
Jasa
reparasi motor
|
12
Unit
|
|
|||
Jasa
salon kecantikan
|
5
Unit
|
|
|||
Jasa
sewa peralatan pesta
|
4
Unit
|
|
|||
3
|
Sektor
Industri
|
Industri
kecil (5-19 pekerja)
|
4
Unit
|
|
|
Industri
rumahtangga (1-4 pekerja)
|
62
Unit
|
|
|||
Jumlah
|
4387
|
|
Tabel: 05
Berdasarkan data tabel 05 diatas, dapat
dinyatakan bahwa penduduk di Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten
Bandung Barat memiliki mata pencaharian dengan urutan mayoritas sebagai
berikut:
a) Urutan
pertama mata pencaharian penduduk di Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung Barat adalah petani dengan tingkat prosentase sebesar 53,25%.
b) Urutan
kedua mata pencaharian penduduk di Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten
Bandung Barat adalah buruh tani dengan tingkat prosentase sebesar 32,85%.
c) Urutan
ketiga mata pencaharian penduduk di Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten
Bandung Barat adalah buruh industri dengan tingkat prosentase sebesar 8,05%.
d) Urutan
keempat mata pencaharian penduduk di Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung Barat adalah pedagang di toko/warung dengan tingkat
prosentase sebesar 1,71%.
e) Urutan
kelima mata pencaharian penduduk di Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten
Bandung Barat adalah sebesar industri rumahtangga dengan tingkat prosentase
sebesar 1,41%.
C.
Profil RT 03 RW 12 Kampung Sukasari
Desa Pagerwangi merupakan salah satu desa
di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, di desa Pagerwangi terdapat satu
kampung bernama kampung Sukasari. Di kampung Sukasari tersebut terdapat satu RT
yaitu RT 03 RW 13 yang memiliki jumah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 21 KK.
Dalam proses wawancara yang kami lakukan kepada Ibu RT yang bernama Ibu Nani
(30 tahun) beliau mengatakan bahwa kegiatan warganya sehari-hari rata-rata
adalah berkebun, bercocok tanam, beternak, berdagang dan menjadi buruh lepas.
Sehingga mayoritas warganya akan berada di rumah ketika sore hari, karena pada
siang hari warganya biasanya bekerja.
Kampung Sukasari yang terletak cukup jauh
dari kantor Desa Pagerwangi ini khususnya RT 03 yang ditempuh sekitar kurang
lebih 15 menit menggunakan kendaraan bermotor memiliki kondisi alam sekitar
yang masih astri ditambah dengan keakraban warga yang masih melakat membuat
kami merasa nyaman dan mudah dalam melaksanakan proses identifikasi kebutuhan
belajar masyarakat.
D.
Hasil Formulir
SKBM (Surat Kebutuhan Belajar Masyarakat)
Dalam rangka memberikan sebuah pengalaman belajar kepada
masyarakat, mengidentifikasi kebutuhan belajar menjadi modal utama yang sangat
penting sebagai landasan penyusunan program belajar bagi masyarakat.
Identifikasi kebutuhan belajar memberikan arahan kemana program
kegiatan itu di tujukan, mengapa program itu muncul dan untuk apa apa program tersebut diadakan.
Kata
“identifikasi” berasal dari bahasa asing, yaitu bahasa Inggris. Asal kata to identify sebagai kata kerja, dan identification sebagai kata benda. To identify secara sederhana artinya adalah mengenali.
Hubungannya dengan pembahasan laporan ini adalah “identifikasi
kebutuhan belajar” yang artinya
ialah mengenali kebutuhan belajar seseorang
atau masyarakat atau kelompok orang tertentu yang akan menjadi sasaran didik
atau peserta didik dalam sebuah program belajar
bagi masyarakat.
Kebutuhan
belajar bersumber dari adanya kebutuhan yang secara bawahan (Inhaerent) dimiliki oleh individu semenjak ia dilahirkan. Kebutuhan inilah
yang merupakan tenaga pendorong bagi individu untuk hidup, untuk mempertahankan diri dari ancaman bahaya, dan
untuk berkembang terus. Menurut
Maslow, seorang ahli psikologi menyebutkan
bahwa kebutuhan dasar manusia itu berjenjang dari tingkat
yang paling rendah sampai ke tingkat yang paling tinggi. Teori itu disebut
sebagai teori “Jenjang Kebutuhan Manusia”.
Berdasarkan
hasil identifikasi kebutuhan belajar masyarakat di Desa Pagerwangi RT 03 RW 12
dengan melakukan wawancara kepada Ibu RT setempat yang bernama Ibu Nina dan
penyebaran angket Surat Kebutuhan Belajar Masyarakat kepada 13 orang warganya,
berikut hasilnya:
1.
Berdasarkan Usia Penduduk
Tabel: 06
Berdasarkan tabel 06 mengenai usia
penduduk yang diambil dari 13 responden pada saat observasi penyebaran Surat
Kebutuhan Belajar Masyarakat ke warga RT 03 RW 12 Desa Pagerwangi adalah sebagai berikut:
a)
Usia dibawah 20
tahun sebanyak 1 orang.
b)
Usia antara 20-30
tahun sebanyak 3 orang.
c)
Usia antara 30-40
tahun sebanyak 2 orang.
d)
Usia antara 40-50
tahun sebanyak 4 orang.
e)
Usia antara 50-60
tahun sebanyak 1 orang.
f)
Usia diatas 60
tahun sebanyak 2 orang.
Tabel: 07
Pada tabel 07 diatas data responden
berdasarkan usia produktif yang diambil dari 13 responden pada saat observasi
penyebaran Surat Kebutuhan Belajar Masyarakat ke warga RT 03 RW 12 Desa Pagerwangi adalah
sebagai berikut:
a)
Usia produktif
antara 15-64 tahun sebanyak 11 orang.
b)
Usia non produktif
sebanyak 2 orang.
2.
Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel: 08
Pada tabel 08 diatas data responden berdasarkan jenis
kelamin yang diambil dari 13 responden pada saat observasi penyebaran Surat
Kebutuhan Belajar Masyarakat ke warga RT 03 RW 12 Desa Pagerwangi adalah sebagai berikut:
a)
Jumlah responden
laki-laki sebanyak 1 orang.
b)
Jumlah responden
perempuan sebanyak 12 orang.
3.
Berdasarkan Status Perkawinan
Tabel: 09
Pada tabel 09 diatas terdapat beberapa
data responden berdasarkan status perkawinan yang diambil dari 13 responden
pada saat observasi penyebaran Surat Kebutuhan Belajar Masyarakat ke warga RT 03 RW 12 Desa Pagerwangi
adalah sebagai berikut:
a)
Jumlah responden
yang status perkawinannya “kawin” sebanyak 11 orang.
b)
Jumlah responden
yang status perkawinannya “janda” sebanyak 2 orang.
c)
Jumlah responden
yang status perkawinannya “tidak kawin” tidak ada.
d)
Jumlah responden
yang status perkawinannya “duda” tidak ada.
4.
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel: 10
Pada tabel 10 diatas data responden
berdasarkan tingkat pendidikan yang diambil dari 13 responden pada saat
observasi penyebaran Surat Kebutuhan Belajar Masyarakat ke warga RT 03 RW 12 Desa Pagerwangi
adalah sebagai berikut:
a)
Jumlah responden
yang tidak sekolah sebanyak 1 orang.
b)
Jumlah responden
dengan tingkat pendidikan SD (Sekolah Dasar) sebanyak 12 orang.
Tabel: 11
Pada tabel 11 diatas data responden
berdasarkan kemampuan literasi yang di identifikasi berdasarkan Surat Kebutuhan
Belajar Masyarakat di warga RT 03 RW 12 Desa Pagerwangi hasilnya adalah sebagai berikut:
a)
Jumlah responden
yang melek aksara sebanyak 10 orang.
b)
Jumlah responden
yang buta aksara sebanyak 3 orang.
Keterangan buta atau melek aksara tersebut
dilihat dari kemampuan membaca dan mengisi formulir SKBM yang diberikan, dengan
indikator jika responden mampu mengisi formulir SKBM berarti ia telah mampu
membaca dan menulis secara mandiri dan sebaliknya jika responden tidak mampu
mengisi formulir SKBM berarti ia termasuk kategori buta aksara.
Berdasarkan hasil identifikasi melalui
SKBM di Desa Pagerwangi khususnya warga RT 03 RW 12
terdapat 3 orang yang warga yang masih buta aksara, 3 orang tersebut buta huruf
dikarenakan dua hal, yang pertama tidak sekolah SD dan yang kedua karena tidak
lulus SD.
5.
Berdasarkan Pekerjaan
Tabel: 12
Pada tabel 12 diatas data responden
berdasarkan profesi atau pekerjaan sehari-hari yang diambil dari 13 responden
pada saat observasi penyebaran Surat Kebutuhan Belajar Masyarakat ke warga RT 03 RW 12 Desa Pagerwangi
adalah sebagai berikut:
a)
Jumlah penduduk
yang berprofesi sebagai buruh sebanyak 1 orang.
b)
Jumlah penduduk
yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga sebanyak 12 orang.
6.
Berdasarkan Keterampilan
1)
Berdasarkan
keterampilan yang dimiliki.
Dari ke-13 responden pada saat
observasi penyebaran Surat Kebutuhan Belajar Masyarakat di warga RT 03 RW 12 Desa Pagerwangi
hasilnya adalah tidak ada responden yang menuliskan keterampilan yang dimiliki.
Namun menurut pengakuan Ibu RT 03 yakni Ibu Nina kegiatan warganya sehari-hari
rata-rata adalah berkebun, bercocok tanam, beternak, dan berdagang. Jadi tidak
ada yang spesifik memiliki keterampilan khusus, karena hampir semua Ibu-Ibu
disana berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT).
2)
Berdasarkan
keterampilan yang diinginkan.
Tabel: 13
Pada tabel 13 diatas terdapat beberapa
data responden berdasarkan keterampilan yang diinginkan yang diambil dari 13
responden pada saat observasi penyebaran Surat Kebutuhan Belajar Masyarakat ke
warga RT 03 RW 12 Desa Pagerwangi
adalah sebagai berikut:
a)
Jumlah responden
yang mengisi formulir SKBM dengan keinginan memiliki keterampilan memasak
sebanyak 4 orang.
b)
Jumlah responden
yang mengisi formulir SKBM dengan
keinginan memiliki keterampilan membuat kue sebanyak 1 orang.
c)
Jumlah responden
yang mengisi formulir SKBM dengan keinginan memiliki keterampilan berbahasa
Inggris sebanyak 1 orang.
d)
Jumlah responden
yang tidak mengisi formulir SKBM dengan
keinginan memiliki keterampilan sebanyak 8 orang.
7.
Menyusun
Prioritas Kebutuhan Program
Menyusun
prioritas adalah kegiatan akhir sebuah identifikasi, dan ini dilakukan untuk
mengetahui program-program yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam memecahkan
masalah dan memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan masyarakat, salah
satu contoh format yang digunakan seperti di bawah ini:
Tabel 14: Tabulasi Kebutuhan Belajar
No.
|
Jenis
Kebutuhan
Belajar
|
Tally
|
Jumlah
|
Urutan
Prioritas
|
1.
|
Memasak
|
IIII
|
4 (empat)
|
Pertama
|
2.
|
Membuat Kue
|
I
|
1 (satu)
|
Kedua
|
3.
|
Bahasa Inggris
|
I
|
1 (satu)
|
Ketiga
|
Tabel: 14
Pada tabel 14 diatas terdapat tabulasi
kebutuhan belajar yang diinginkan warga RT 03 RW 12 Desa Pagerwangi, adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
a)
Urutan prioritas
pertama jenis kebutuhan belajar masyarakat adalah memasak dengan jumlah tally
sebanyak 4 orang.
b)
Urutan prioritas
kedua jenis kebutuhan belajar masyarakat adalah membuat kue dengan jumlah tally
sebanyak 1 orang.
c)
Urutan prioritas
pertama jenis kebutuhan belajar masyarakat adalah belajar bahasa Inggris dengan
jumlah tally sebanyak 1 orang.
Berdasarkan tabel 08 dan tabel 09 maka
kami merekomendasikan berdasarkan hasil analisis kebutuhan belajar pada
masyarakat RT 03 RW 12 Desa
Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat adalam program memasak
berupa pembuatan kue dengan sasaran ibu-ibu rumah tangga.
1 komentar:
ASSALAMUALAIKUM SAYA INGIN BERBAGI CARA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH saya asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah pengurusan ijazah saya yang kemarin hilang mulai dari ijazah SD sampai SMA, tapi alhamdulillah untung saja ada salah satu keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau 0823-5240-6469, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya, alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp 0823-5240-6469, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsung selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, dan ternyata juga beliau bisa bantu dengan menu di bawah ini wassalam.....
1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
– Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
– Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
– Drop out takut dimarahin ortu
– IPK jelek, ingin dibagusin
– Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
– Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
– Dll.
2. PRODUK KAMI
Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
SARJANA (S1, S2)..
Hampir semua perguruan tinggi kami punya
data basenya.
UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
STIE SUKABUMI YAI
ISTN STIE PERBANAS
LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
STIMIK UKRIDA
UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
UNIVERSITAS SAHID DLL
3. DATA YANG DI BUTUHKAN
Persyaratan untuk ijazah :
1. Nama
2. Tempat & tgl lahir
3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke alamat email bpk sutantokemendikbud@gmail.com
4. IPK yang di inginkan
5. universitas yang di inginkan
6. Jurusan yang di inginkan
7. Tahun kelulusan yang di inginkan
8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
9. Di kirim ke alamat email: sutantokemendikbud@gmail.com berkas akan di tindak lanjuti akan setelah pembayaran 50% masuk
10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
4. Biaya – Biaya
• SD = Rp. 1.500.000
• SMP = Rp. 2.000.000
• SMA = Rp. 3.000.000
• D3 = 6.000.000
• S1 = 7.500.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
(kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
• D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
(minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
• Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000
Posting Komentar